Monday, March 17, 2008

BUKU-BUKU TENTANG CEWEK DAN COWOK TIDAK MEMBANTU?

Saya yakin kalian sudah mengetahui bahwa dalam satu atau dua bulan, banyak sekali buku mengenai perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang terbit di pasaran. Buku-buku ini menjabarkan hal-hal seperti bahwa antara lelaki dan perempuan, terdapat sekali banyak perbedaan misalnya dalam orientasi seksualitas, cara berpikir, dan sudut rentang pandangan mata (^_^)

Kemudian, tertarik dengan buku-buku itu didukung dengan semangat,

"Ah, gue lagi ngincar cewek cakep di kelas gue nih. Gue pengen tau bagaimana jalan pikiran cewek. Gue pingin ngerti pikiran cewek."

Maka dapat saya pastikan ada dari kita yang membeli setumpuk buku-buku tersebut dengan menghabiskan uang yang di-budgetkan untuk uang jajan, membacanya di rumah, dan muncul di sekolah dengan secercah harapan bahwa kamu akan mendapatkan cewek idaman kamu karena sekarang kamu mengerti bahwa daya endus cewek lebih tajam dari cowok.

*HAHAHAHA*

Kemudian, kamu approaching sang cewek. Mencoba menebak ini-itu; berusaha memahami pikiran mereka. Dan akhirnya, SO WHAT? Yang kamu dapatkan hanya kekecewaan. Meskipun kamu mengerti ini-itu soal cewek yang kamu kejar, toh tidak dia membuat dia berpaling atau bahkan menengok padamu sedikit saja.

Dan kamu mulai bertanya-tanya, apa yang salah pada dunia ini.

Jawabannya mudah saja, guys.

Saya tidak bilang bahwa buku-buku seperti Female Undercover, Why Women That and Why Men This, etc itu buku-buku yang buruk. Buku-buku seperti itu bagus. Adalah hal yang baik dan sangat saya anjurkan untuk belajar saling memahami dan setia jika KALIAN SUDAH MEMPUNYAI SEORANG KEKASIH.

The main question is, siapa yang harus kalian repot-repot pahami jika seorang pacar pun kalian belum punya? Untuk apa kalian repot-repot memahami cewek yang bahkan bukan merupakan milik kalian? Untuk apa sibuk mengetahui apa parfum atau makanan kesukaannya jika bahkan kamu,

BELUM MEMAHAMI DIRI SENDIRI.

Stephen R. Covey, menyatakan dalam bukunya yang terkenal dan kali ini BENAR-BENAR saya anjurkan untuk membacanya, Seven Habits of Highly Effectively People, bahwa masyarakat zaman sekarang terlalu sibuk untuk memahami orang lain daripada memahami diri sendiri. Padahal, bagaimana mungkin kamu bisa memahami perempuan dan dipahami perempuan jika kamu tidak memahami dirimu sendiri? Bagaimana mungkin kita berpikir bahwa kita bisa mengerti diri orang lain sedangkan ukuran baju yang cocok untuk kita pun kita tidak tahu?

Jadi, bagaimana solusinya?

Dalam bukunya, Stephen R. Covey membagi ilmu bahwa daripada "luar ke dalam" lebih baik "dalam ke luar."
Jika saya bisa menyampaikan dalam bahasa saya sendiri, maka yang beliau maksud adalah bahwa daripada kita sibuk mengikuti arus yang kurang perlu dan menjadi "bunglon" yang meng-absorbsi environment kita dan berusaha keras agar diterima lingkungan kita, mengapa kita tidak mencoba untuk mengenali diri kita, dan menciptakan pesona dari dalam diri kita - menjadi "magnet" yang dapat menarik apapun pada diri kita?

Mengapa absorbing jika kamu bisa menjadi radiating?

Smart otaku sekalian, jika kalian banyak mengulik buku filsafat, pasti kalian kenal sebuah pepatah lama bahwa

"Seorang pria sejati harus dapat mengalahkan dirinya sendiri."

Hal senada juga yang diucapkan oleh seorang lelaki tua yang kebetulan lewat ^_^ saat Haruki Hanai sedang berlatih di gunung demi mengalahkan Harima Kenji untuk mendapatkan Tsukamoto Yakumo (lebih jelasnya, tonton saja School Rumble Nigakki).

Well-said, memang. But you know what? Saya tidak terlalu setuju pada istilah tersebut. Karena...masih ingat dengan yang sering dikatakan Kenshin, sang mantan Batousai? Sesungguhnya, seorang samurai - bushido sejati tidak akan pernah menang jika melawan dirinya sendiri.
Sebenarnya, tidak ada seorangpun yang mampu melawan dirinya sendiri. Musuh terbesarmu, bukanlah dirimu sendiri. Musuh terbesarmu adalah rasa takut. Rasa takut itu nyata, kamu harus dare to face it and to defeat it, kemudian yang terpenting,

"berdamai dengan dirimu sendiri"

Jadi, jika kamu masih jomblo sekarang, simpan saja dulu buku-buku mengenai difference between men and women itu. Kenalilah dirimu sendiri: makanan kesukaanmu, teman-temanmu, buku kesukaanmu, anime kesukaanmu, genre musik kesukaanmu, aktivitas seru yang kamu sukai, hobby-hobby yang bisa dan layak untuk kamu tekuni,

...dan hal-hal yang lain berkenaan dengan dirimu sendiri. Sebulan, dua bulan...kamu akan merasakan perbedaannya, imbalan yang kamu terima sebagai "Bonus" setelah berdamai dengan dirimu sendiri. Mungkin, lebih banyak teman, lebih banyak pengetahuan, dan tentunya... lebih banyak cewek yang tiba-tiba "mau memahamimu"?

Temukanlah dirimu sendiri, para smart otaku. Peluklah dirimu sendiri, domba yang hilang itu...


Regards,


KyA

1 comments:

Yoiiii bener banget tuh... Yg penting ngerti diri senndiri.. Nice blog bro..

Post a Comment

Newer Post Older Post Home